Kamis, 06 November 2008

McCain: Obama Kini Presiden


Kita Semua Sesama Warga Amerika Serikat

AP PHOTO/JAE C. HONG / Kompas Images
Presiden AS terpilih Barack Obama, istrinya Michelle Obama, serta putrinya, Malia (7) dan Sasha (10), Selasa (4/11) malam, melambaikan tangan ke pendukungnya di Chicago, Illinois
Kamis, 6 November 2008 | 03:00 WIB

Simon saragih

Boston, Kompas - Hanya sekitar 30 menit setelah Barack Obama dinyatakan sebagai pemenang, Senator John McCain langsung memberi pidato pengakuan kalah. McCain sekaligus memberi ucapan selamat kepada Barack Obama yang dia sebut sebagai saingannya, tetapi kini telah menjadi presidennya.

”Terima kasih telah datang di sore hari yang indah di Arizona ini. Kita sudah mengakhiri pertarungan panjang. Amerika sudah berbicara dan nada bicara mereka sudah jelas. Beberapa saat lalu, saya merasa terhormat untuk memberi ucapan selamat kepada Obama,” kata McCain di depan pendukungnya di Phoenix, Arizona, Selasa (4/11). Dia didampingi istrinya, Cindy McCain, serta Gubernur Alaska Sarah Palin dan suaminya, Todd.

Mendadak suara protes muncul dari pendukung yang mengeluarkan suara menggerutu setelah mendengar McCain memberi ucapan selamat kepada Obama. McCain memohon agar pendukungnya tenang. ”Saya memberi ucapan selamat kepadanya karena telah dipilih menjadi Presiden AS, negara yang kami berdua cintai,” ujar McCain

”Dalam kontes yang lama dan sulit ini, suksesnya itu membuat saya harus memberi salut kepadanya dan juga daya tahannya. Dia meraih itu karena memberi inspirasi dan harapan bagi rakyat AS, sesuatu yang pernah diragukan akan berdampak besar pada pemilu ini. Ini adalah sesuatu yang saya kagumi dan saluti,” kata McCain.

Menurut McCain, pemilu kali ini adalah pemilu historis dan disadari dampaknya bagi keturunan Afrika Amerika. Kebanggaan khusus sudah pasti akan menjadi milik mereka.

”Saya selalu percaya bahwa Amerika memberi kesempatan kepada kita semua untuk diraih. Senator Obama juga percaya itu. Namun, kita berdua mengakui bahwa meski kita bisa melewati ketidakadilan pada masa lampau, yang pernah mencoreng reputasi negara kita, kita harus mengakui bahwa sejumlah warga Amerika pernah terhalang untuk mendapatkan hak penuh sebagai warga. Kenangan soal itu masih punya kekuatan untuk menorehkan luka,” kata McCain.

McCain (72) juga menyinggung kejadian satu abad lalu saat Presiden Theodore Roosevelt mengundang Booker T Washington, seorang tokoh kulit hitam, untuk bersantap di Gedung Putih telah membuat marah beberapa pihak. Menurut McCain, Amerika sekarang adalah tempat di mana kekejaman masa lalu sudah pudar. Ini tidak pelak lagi telah dibuktikan dengan terpilihnya seorang keturunan Afrika Amerika sebagai Presiden AS.

McCain juga memuji Obama dan ikut merasakan kepedihan Senator Illinois itu atas meninggalnya Madelyn Dunham, nenek Obama dari pihak ibu. ”Senator Obama telah meraih hal terbesar bagi dirinya dan juga bagi negara. Saya memujinya untuk itu dan saya menawarkan simpati setulusnya bahwa neneknya tidak bisa melihatnya hari ini,” kata McCain soal nenek Obama yang meninggal hari Minggu (2/11) lalu.

Semua warga AS

McCain mengaku, dia dan Obama memiliki perbedaan, tetapi ternyata dia menang. Tidak diragukan lagi, perbedaan itu akan tetap ada. Kini Amerika dalam keadaan sulit. ”Tetapi, saya menawarkan kepadanya segala kemampuan saya membantu dia memimpin kita menghadapi tantangan besar yang ada. Saya meminta semua warga pendukung saya untuk bergabung dengan saya, tidak saja memberi ucapan selamat, tetapi juga menawarkan presiden kita berikutnya keinginan tulus untuk menemukan jalan bersama, mencari kompromi demi menjembatani perbedaan besar kita dan membantu pemulihan kemakmuran kita dan cucu kita,” kata McCain.

Dikatakan, ”Apa pun perbedaan yang ada, kita tetap sesama warga Amerika”. Diakui McCain, secara alamiah dia kecewa. ”Namun, besok hari kita harus beranjak dan bekerja sama menggerakkan negara kita. Kita berjuang keras sebisa mungkin. Dan, walau kita merasakan ada kekurangan, ini adalah kegagalan saya, bukan kegagalan Anda,” kata McCain. Pendukung McCain menyambutnya dengan teriakan, ”Tidak….”

”Saya sangat bersyukur kepada Anda atas dukungan yang Anda lakukan kepada saya. Saya ingin agar hasil pemilu tidak seperti ini, wahai sahabatku,” kata McCain yang dijawab pendukungnya dengan teriakan bahwa mereka juga tak menginginkan hasil ini.

”Sejak awal jalan begitu sulit, tetapi dukungan dan persahabatan Anda tak ada pernah pudar. Saya tak bisa mengutarakan betapa saya berutang budi kepada Anda. Saya berterima kasih kepada istri saya, Cindy, anak-anak saya, ibu saya, dan keluarga saya, rekan-rekan yang mendampingi saya dalam suasana kampanye yang kadang menggembirakan sekaligus mengecewakan. Saya adalah orang yang selalu beruntung dan ini tidak akan terjadi tanpa cinta dan semangat Anda semua kepada saya.”

Tidak ada komentar: