Minggu, 02 November 2008

Dukungan Menjauh, McCain Berjanji Kalahkan Obama

John McCain mengangkat Alyasa Howald yang baru berusia 16 bulan dalam kampanyenya di Mentor High School, Ohio, 30 Oktober 2008
Jumat, 31 Oktober 2008 | 21:41 WIB

WASHINGTON, JUMAT - Tinggal 4 hari lagi menuju pemilihan presiden AS, calon presiden AS dari partai Republik John McCain mengintensifkan pesannya yang tak populer untuk memenangkan dukungan di Ohio, Jumat (31/10). Sementara rival McCain, Barack Obama mengaitkan rivalnya itu dengan kebijakan Presiden George W. Bush yang selama ini dituding sebagai penyebab utama krisis keuangan di AS.

Hasil jajak pendapat terbaru yang diadakan oleh Associated Press-Yahoo News menunjukkan Obama unggul dari McCain dengan perbandingan suara 51 per 43 persen dan marjin kesalahan plus atau minus 3 poin persentase. Namun, hasil survei itu menunjukkan 1 dari 7 suara atau sekitar 14 persen tak dapat memutuskan atau menyampaikan dukungannya pada salah satu capres.

Hasil jajak pendapat nasional yang diadakan oleh CBS-NY Times menunjukkan Obama dan wakilnya Joe Biden meraih 52 persen suara. Sementara McCain dan Sarah Palin mendapatkan 39 persen suara.

Dalam wawancara dengan televisi ABC Jumat ini, McCain menuduh kebijakan ekonomi Obama berhaluan kiri. "Kebijakan ekonomi Senator Obama berhaluan kiri sementara kebijakan kami berhaluan tengah," kata McCain. "Pesan kebijakan Obama jelas, yaitu menaikkan pajak warga AS."

McCain menggencarkan kampanye dengan menumpangi bus “Straight Talk Express” pada hari kedua dengan singgah di Hanoverton dan kemudian Columbus bersama Gubernur California Gubernur California Arnold Schwarzenegger. Sementara Obama berkampanye di Midwest Jumat ini dan singgah sebentar untuk bertemu dengan anak-anaknya di Chicago sebelum meneruskan perjalanan ke Des Moines.

Obama telah berjanji akan meningkatkan pajak pada mereka yang berpenghasilan lebih 250.000 dollar AS per tahun serta menurunkan pungutan pajak bagi keluarga yang berpenghasilan di bawah pendapatan itu. Menurut Obama, kelompok yang diuntungkan dari pemotongan pajak itu mencapai 95 persen dari kalangan rumah tangga di AS.

Tidak ada komentar: