Minggu, 02 November 2008

Bush Dijauhi Republik


AP Photo/Pablo Martinez Monsivais / Kompas Images
Presiden Amerika Serikat George W Bush (tengah) bertemu dengan calon presiden dari Demokrat, Barack Obama, dan calon dari Republik, John McCain, serta pemimpin Kongres berkaitan krisis keuangan di AS, akhir September lalu. Krisis menjadi catatan buruk lain yang ditinggalkan Bush.
Minggu, 2 November 2008 | 03:00 WIB


Tidak pernah atau jarang seorang presiden dijauhi pihak lain. Namun, hal inilah yang terjadi pada Presiden Amerika Serikat George Walker Bush. Setiap orang bangga dengan kehadiran seorang presiden walau sudah tidak menjabat. Pernah terjadi Jimmy Carter dijauhi, tetapi itu hanya sebentar. Sekarang setiap orang, bahkan dari Partai Republik, menjauhi Bush.

Bahkan, saat konvensi Partai Republik di St Paul, kehadiran Bush tidak dikehendaki. Beruntung Bush punya alasan pergi ke Houston, Texas, untuk mengawasi korban topan Gustaf. Popularitas Bush, yang terrendah sepanjang sejarah, membuat Partai Republik juga tidak merasa nyaman.

”Bush tidak lagi menjadi lame- duck, Bush adalah orang yang paling loyo sekarang ini,” kata Profesor Carole Simpson kepada wartawan Indonesia di Boston, AS, pekan ini.

Anggota DPR AS dari Partai Republik Arizona, John Shadeqq, juga mengatakan bahwa keadaan sekarang tidak menguntungkan negara.

Namun, Simpson mengatakan bahwa semua itu terjadi karena perangai Bush sendiri, yang pernah didepak oleh istrinya, Laura, karena berperangai buruk.

Keadaan ekonomi yang buruk, isu Irak yang mengecewakan warga AS, serta kroniisme yang dilakukan Bush di Gedung Putih membuat Republik menjauh. Perangai Bush seperti cowboy Texas juga turut membuat Republik menjauhinya.

John McCain sendiri, yang menjadi capres Republik, juga mengatakan dirinya sebagai maverick, orang yang lain dari partainya sendiri. Bahkan, McCain mengatakan, dia bukanlah George W Bush, sebuah pernyataan yang membuatnya jelas menjaga jaga jarak dari Presiden Bush. (Simon Saragih dari Boston, AS)

Tidak ada komentar: