Sabtu, 24 Januari 2009

Reuni Keluarga Obama di Tilden Street


Kompas/Budiarto Shambazy / Kompas Images
Adik Presiden Barack Obama dari satu ibu, tetapi lain ayah, Maya Soetoro Ng (keempat dari kiri), dan warga Indonesia melakukan reuni di Washington, Kamis (22/1).
Sabtu, 24 Januari 2009 | 01:42 WIB

Oleh Budiarto Shambazy

Rangkaian acara inaugurasi 18-21 Januari amat berarti bagi keluarga besar Lolo Soetoro, lelaki Indonesia yang menikahi Stanley Ann Dunham, ibu kandung Presiden Barack H Obama Junior. Lolo—yang tutup usia tahun 1987—adalah putra ke-9 pasangan Soewarno Martodihardjo-Djoeminah yang dianugerahi sepuluh anak.

Lolo yang lajang berjumpa dengan Dunham, yang akrab dipanggil ”Tante Ann”, di University of Hawaii, Honolulu, AS. Mereka berdua penerima beasiswa universitas yang berlokasi di bukit Manoa yang hijau. Kala itu, Tante Ann adalah seorang janda yang bersama orangtuanya merawat Obama Jr yang masih balita.

Tante Ann dan Obama Jr ditelantarkan Barack Hussein Obama Senior, lelaki Kenya yang sepanjang hidupnya menikahi empat perempuan. Setelah menikahi resmi Tante Ann, Obama Senior yang juga penerima beasiswa University of Hawaii melanjutkan studi S-3 ke Harvard University.

Lolo-Tante Ann yang menikah di Honolulu lalu membawa Obama Jr pindah ke Jakarta pada medio 1960-an. Ketika itu, Lolo, lulusan Fakultas Geografi UGM, bekerja sebagai pegawai negeri di Dinas Topografi Angkatan Darat. Adapun Tante Ann melakukan penelitian tentang pemberdayaan ekonomi perempuan miskin di Jawa Tengah.

Kondisi ekonomi mereka membaik saat Lolo pindah bekerja sebagai vice president di perusahaan minyak AS, Union Oil. Namun, justru saat itulah terjadi perceraian. Maya, yang kelahiran 1971, tahun 1985 dipindahkan ibunya ke Honolulu untuk menetap bersama Obama Jr di bawah asuhan kakek-nenek.

Entah kapan Obama Jr terakhir kali berkunjung ke Indonesia, sementara Maya tahun 2002. Di Jakarta, Maya selalu menginap di rumah salah seorang pamannya, Trisulo, yang pensiunan Pertamina, yang tinggal di wilayah Menteng. Trisulo, yang kini berusia 81 tahun, suami dari almarhumah Soewardinah yang adalah kakak Lolo.

Maya saat kecil akrab dengan dua sepupu perempuannya, Yana Trisulo dan Ami Arnscheidt, karena mereka nyaris seusia. Sayang, Yana tak bisa ikut reuni ke Washington DC bertepatan dengan inaugurasi Presiden Obama karena tak bisa meninggalkan ayahnya yang membutuhkan perawatan khusus.

Tiga sepupu langsung yang memenuhi undangan Maya reuni keluarga di Washington adalah Ami bersama kakaknya, Haryo Soetendro, dan kakak Yana, Sonny Trisulo. Ami menikah dengan orang Jerman dan menetap di Portstewart, Irlandia Utara, Inggris. Ia membawa pula putranya, Constantine Arnscheidt (13).

Sonny datang dengan istrinya, Lisa Trisulo, dan tiga anak mereka: Cinta (24), Radit (22), dan Keanu (12). Sementara Yana diwakili oleh suaminya, Muhammad Satriawan Tambunan. Reuni yang melibatkan sembilan keluarga besar Soetoro itu berlangsung di Wisma Indonesia di Tilden Street, Washington DC, dengan tuan rumah Duta Besar RI untuk AS Sudjadnan Parnohadiningrat bersama istrinya, Ibu Nunung.

Maya datang bersama suaminya, Konrad Ng, warga Kanada keturunan China asal Malaysia dan putri mereka Suleiha. Kedua orangtua Konrad tampak bahagia menikmati reuni ini lengkap dengan makan siang aneka masakan Indonesia.

Bertemu Maya dan keluarganya tak ubahnya bertemu sesama orang Melayu. Maya masih fasih berbahasa Indonesia dan sesekali menyebut istilah dalam bahasa Jawa karena sering bolak-balik Jakarta-Yogyakarta saat masih kecil. Dan, tentu saja ia juga sering nyeletuk dalam dialek anak Betawi.

Suara Maya dan Presiden Obama sama-sama berjenis bariton. Mereka juga mewarisi tinggi dan tulang besar ibunya. ”Banyak sekali! Saya 14 tahun di Indonesia,” ujar Maya saat ditanyai apa saja yang ia ingat tentang Indonesia.

Sebagai pasangan guru (Maya pernah berencana ingin mendirikan sekolah di Indonesia), sosok Maya dan Konrad lebih tampak sebagai pendidik yang terbiasa mengayomi orang.

Maya kini berperan lebih kurang sebagai ”duta besar” tak resmi yang bertekat membantu kepemimpinan Presiden Obama yang mau merangkul tiap bangsa, golongan, etnis, dan agama di dunia. Ia banyak berbicara soal prinsip-prinsip universalitas yang ingin dipraktikkan kakaknya. Kini di keluarga Presiden Obama dan Maya mengalir darah Kenya, AS, Indonesia, dan China.

Setelah selama tujuh tahun tak bersua, selama sekitar empat jam 11 anggota keluarga besar Soetoro dari dua generasi bercengkerama, bernostalgia. Selama ini hubungan antarmereka hanya melalui SMS, telepon, dan surat elektronik saja.

Reuni di Tilden Street akan menjadi ritual rutin karena Maya dan keluarga sebentar lagi pindah ke Washington DC karena Konrad akan diberikan tugas oleh Presiden Obama. Kita tunggu saja.(Budiarto Shambazy, dari Washington DC)

Tidak ada komentar: