Minggu, 09 November 2008

Demokrasi AS


KEBEBASAN BARU

AP PHOTO/MUHAMMED MUHEISEN / Kompas Images
Sabtu, 8 November 2008 | 03:00 WIB


”Kita berada di sini mengabdikan diri kepada tugas besar di hadapan kita... bahwa kita berketetapan mereka yang mati tidak akan mati sia-sia... bahwa bangsa ini, dalam Tuhan, akan memiliki kebebasan baru... dan bahwa pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat tidak akan musnah dari muka bumi.” (Abraham Lincoln, 1863)

”A New Birth of Freedom” atau Kebebasan Baru dipilih menjadi tema hari pelantikan Barack Obama sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat pada 20 Januari 2009. Frase itu dicuplik dari Gettysburg Address, pidato Presiden Abraham Lincoln di Gettysburg, Pennsylvania, 19 November 1863, semasa Perang Saudara Amerika.

Pilihan tema itu jelas memiliki alasan kuat. Hari pelantikan Obama menjadi presiden bertepatan dengan peringatan 200 tahun kelahiran Lincoln, tepatnya pada 12 Februari 2009. Keduanya sama-sama wakil rakyat dari Negara Bagian Illinois. Keduanya juga terpilih pada saat-saat krusial dalam sejarah bangsa Amerika.

Terpilihnya Lincoln membuka jalan bagi terpilihnya Obama, lebih dari satu abad kemudian. Proklamasi Emansipasi yang diusung Lincoln serta penghentian Perang Saudara telah mengakhiri perbudakan di AS dan kini memungkinkan Obama menjadi presiden keturunan kulit hitam pertama. Saat Lincoln dilantik untuk kedua kalinya pada tahun 1865, warga keturunan Afrika-Amerika diperbolehkan berpartisipasi dalam parade pelantikan untuk pertama kalinya.

Tidak seperti pemimpin dunia lainnya, Lincoln dikenal karena rasa kemanusiaan dan keadilannya. Selama berada di Gedung Putih, Lincoln mengabdikan pemerintahannya untuk kebebasan. Tantangan terbesar Lincoln adalah Perang Saudara dan dampaknya. Hidupnya didedikasikan untuk menghapus perbudakan dan berjuang keras menjaga persatuan bangsa. Dia berhasil membawa AS keluar dari krisis itu.

”Pada saat negara kita menghadapi tantangan besar di dalam dan luar negeri, sangat tepat untuk menilik kembali kata-kata Presiden Lincoln yang berjuang untuk menyatukan bangsa,” kata Senator Dianne Feinstein, Ketua Komite Bersama Kongres untuk Upacara Pelantikan, seperti dikutip Washington Post.

Saat diambil sumpahnya pada 20 Januari 2009, tempat Obama berdiri akan membuat dia melihat ke seberang National Mall dan langsung tertuju ke arah Lincoln Memorial. Di tempat itulah, kata-kata presiden ke-16 AS itu tentang idealisme pembaruan, kesinambungan, dan persatuan terukir dan bisa dikenang setiap presiden AS yang dilantik.

”Tepat sekali merayakan kata-kata Lincoln saat kami mempersiapkan pelantikan presiden AS keturunan Afrika-Amerika yang pertama,” ujar Feinstein.

Seperti Lincoln, Obama terpilih saat AS mengalami masa-masa sulit di dalam dan luar negeri. Perekonomian AS terpuruk. Dua perang di Irak dan Afganistan menyita banyak sekali sumber daya negara serta memakan korban ribuan orang.

Diharapkan, dengan mengenang kembali nuansa perjuangan Lincoln dan mengusungnya sebagai tema kampanye, Obama bisa mengambil semangatnya dan menerapkannya dalam memimpin negara.

Persiapan

Selain tema besar dan bersejarah, persiapan pelantikan Obama juga telah dilakukan. Para pekerja telah mempercantik ruas jalan untuk parade sepanjang Pennsylvania Avenue. Ruas jalan yang terbentang sepanjang sekitar 11 kilometer itu menghubungkan Gedung Putih dengan Capitol Hill pada kedua ujungnya.

Pennsylvania Avenue disebut sebagai Jalan Utama Amerika, yang merupakan lokasi parade dan prosesi kenegaraan serta unjuk rasa dan protes masyarakat. Di sepanjang jalan itu, berdiri antara lain Monumen Perdamaian, Galeri Seni Nasional, Markas Biro Investigasi Federal (FBI), George Washington University, dan Freedom Plaza.

Komite pelantikan di Kongres telah mencetak tiket sebanyak 250.000 lembar. Selama bertahun-tahun, hadirin di pelantikan presiden berkisar antara beberapa ratus ribu hingga 1,5 juta orang yang menghadiri pelantikan Presiden Lyndon B Johnson tahun 1965.

”Bagi saya, tidak mengherankan jika yang hadir jumlahnya sebesar itu saat pelantikan Obama,” kata Darrell Darnell dari Komite Pelantikan.

Pentagon telah menambah jumlah staf menjadi 270 orang, 150 orang di antaranya akan mengemudikan mobil, van, dan bus yang digunakan dalam upacara pelantikan. Secret Service akan memimpin badan pengamanan lain untuk mengamankan jalannya upacara.

Ingar-bingar pemilu dan perayaan kemenangan presiden baru yang bersejarah akan selesai bersamaan dengan upacara pelantikan. Tinggal menunggu bagaimana Obama mulai memimpin negaranya mengarungi hari baru kebebasan yang dia janjikan menuju dunia yang lebih baik. (fransisca romana ninik)

Tidak ada komentar: